NGAWI — Sebagai kota kecil yang memiliki berbagai potensi besar terkait wisata alam, kuliner, budaya, serta kearifan lokal lainnya tentu membuat berbagai wisatawan datang untuk menikmatinya.
Sebagaimana hari ini, Selasa (05/02/2019) seorang warga negara Jerman bernama Julia bekeliling Ngawi menikmati beberapa destinasi kuliner, wisata sejarah, budaya, dan juga kearifan lokal yang ada di kota ramah.
Memulai dengan makan siang di sebuah warung masakan jawa, Dapur Pak Blangkon. Warung ini menyajikan menu ala Ndeso komplit, terdiri dari nasi putih, nasi merah, nasi jagung, dan nasi tiwul lengkap dengan beraneka lauk yang menggoda selera. Julia mencoba nasi merah dan nasi putih dipadukan dengan garang asem Patin.
“Saya suka masakan Jawa dan minuman tradisional, sangat nikmat,” terang Julia yang disampaikan dengan bahasa Inggris.
Puas dengan berbagai masakan jawa di warung Pak Blangkon, Julia diajak oleh pemandu wisata yang merupakan tim dari KampoengEdukasi menuju ke Benteng Van Den Bosch (Benteng Pendem). Kehadiran Julia di salah satu wisata unggulan di Ngawi ini rupanya menjadi pusat perhatian para pengunjung yang lain.
Sebagaimana dijelaskan oleh Nuri, salah satu pemandu dari KampoengEdukasi memberikan informasi lengkap terkait sejarah serta apa saja yang bisa diexplore di Benteng Van Den Bosch tersebut kepada Julia. Dengan seksama, Julia menyimak apa yang disampaikannya. Nampak juga ia berkali-kali mengambil gambar di spot tertentu karena kagum dengan kemegahan Benteng Van Den Bosch.
Selepas dari Benteng Van Den Bosch, Julia diajak mampir ke rumah Dian Oerip, salah satu desainer Ngawi yang sudah go internasional dengan karya-karyanya. Beruntung, Julia mendapatkan beberapa kain tenun dari Dian.
Belum lengkap rasanya kalau belum memperkenalkan batik khas Ngawi kepada Julia. Edutrip Julia bersama KampoengEdukasi bergeser ke rumah batik Enjang Pelangi di Sambiroto, Padas.
Ajeng Estu selaku pemilik Enjang Pelangi memberikan kesempatan kepada Julia untuk mencoba membuat batik tulis. Meski awalnya sempat takut mencoba karena panasnya lilin, namun setelah diberi motivasi serta contoh, Juliapun mencoba membuat batik.
Julia Menikmati Edutrip Satu Hari Menikmati Wisata Ngawi. Masih belum cukup memang jika mengunjungi Ngawi hanya dalam satu hari. Namun dengan keterbatasan waktu itu, Julia nampak begitu puas bisa mengisi hari ini dengan menikmati beberapa destinasi di Ngawi.
“Thank you for the good day, was so nice to meet you all,” ungkap Julia kepada tim KampoengEdukasi.
Ia juga menyebutkan bahwa pemandu dari KampoengEdukasi memberikannya banyak pengetahuan tentang wisata di Ngawi dan berharap tahun depan bisa kembali lagi menjelajahi Ngawi.
“Best guide ever. So I hope to come back next year and we will see us for sure,” ucapnya.
Diketahui bahwa dalam kunjungannya ke Ngawi, Julia memberikan ilmunya dalam membuat produk olahan susu kambing menjadi kefir, yogurt, dan keju di salah satu integrated farming di desa Kuniran, yaitu Retawu Farm. Julia merupakan relawan spesialis pengolahan susu dari Jerman.
Dalam kesempatan edutrip Julia bersama KampoengEdukasi ini, nampak Choirul Amri, pemilik Retawu Farm dan juga Warni, warga desa Kuniran yang menjadi pendamping Julia selama berbagi ilmu di desanya. (fri/cse)