NGAWI — Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak diselenggarakan 25 hari lagi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ngawi dan Polres Ngawi memastikan bahwa pelaksanaan pilkada akan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 secara ketat.
Hal tersebut disampaikan oleh Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan SDM KPU Ngawi Sudarsono bersama Kasat Intel Polres Ngawi saat mengisi talkshow di Radio Bahana 104,5 FM Ngawi, Kamis (12/11/2020).
Sudarsono menyebutkan bahwa baik dari segi perlengkapan logistik maupun Sumber Daya Manusia (SDM) penyelenggara Pilkada 2020 di kabupaten Ngawi sudah benar-benar siap.
Ia menjelaskan nantinya protokol kesehatan akan secara ketat dijalankan, seperti kewajiban rapid test bagi seluruh petugas sebelum pelaksanaan pencoblosan, pegecekan suhu bagi pemilih yang datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), termasuk pembagian sarung tangan gratis.
“Hal ini dilakukan agar pelaksanaan Pilkada serentak 2020 nanti tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan,” ujarnya.
Selain itu, untuk menghindari gerombolan massa, KPU Ngawi telah memperbanyak jumlah TPS dan penjadwalan kedatangan. Diketahui 1.798 yang disiapkan dengan kapasitas maksimum pemilih dalam tiap-tiap TPS adalah 500 orang.
“Nanti kita batasi, misal jam 07.00 – 08.00 dijadwal untuk pemilih dari RT 1, jam selanjutnya untuk RT berikutnya dan seterusnya, sehingga bisa tertib dan tidak terjadi gerombolan massa,” imbuhnya.
Dalam rangka mendukung proses penyelenggaran pilkada ini, Kasat Intel Polres Ngawi AKP Marwanto menegaskan bahwa Polres Ngawi sudah menyiapkan operasi khusus dengan nama Operasi Mata Praja.
Marwanto mengatakan bahwa Operasi Mata Praja berbeda dengan operasi-operasi yang telah digelar sebelumnya. Ia menjelaskan kesiapan dan pola pengamanannya pun berbeda, lebih khusus dan harus sesuai dengan protokol kesehatan.
“Kalau pada pilkada sebelumnya 1 polisi bisa mengamankan 6 TPS, pada Pilkada serentak tahun ini memakai pola pengamanan 2510, yang artinya 2 polisi mengamankan 5 TPS dari 10 linmas,” terangnya.
Lebih lanjut Marwanto yakin bahwa dengan pola pengamanan seperti itu, protokol kesehatan pada Pilkada serentak nanti bisa terlaksana dengan baik. (cse)