Menggelar sebuah acara yang menargetkan rekor muri memang butuh strategi dan perencanaan yang luar biasa, seperti hal nya yang dilakukan Bupati Ngawi bersama jajaran dinasnya untuk bisa meraih Rekor Muri. Sehari, 31 Agustus 2014 kemarin, Kabupaten Ngawi meraih dua Rekor Muri sekaligus atas penyelenggaraan Tari Orek – orek Massal dan Pagelaran Wayang di 30 Titik.
Seperti disampaikan Humas Kabupaten Ngawi melalui situs resmi Ngawi, Event yang menyemarakkan hari jadi Kabupaten Ngawi yang Ke 656 di Tahun 2014 sangatlah Spektakuler dan berhasil tercatat di Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri). Sebanyak 15.316 pelajar dari setingkat SD, SMP, SMA dan Mahasiswa mengikuti Tarian Orek-Orek Masal di alun-alun Merdeka Kabupaten Ngawi, Minggu (31/8/2014).
Tarian masal yang melibatkan belasan ribu pelajar dan mahasiswa itu, untuk memecahkan rekor Musium Rekor Indonesia (MURI) dengan jumlah penari yang sangat banyak. Berdasarkan data pagelaran tari Orek-Orek masal ini diikuti 15.316 pelajar se Kabupaten Ngawi, yang terdiri dari pelajar setingkat SD sebanyak 10.089 orang, setingkat SMP 3.162 orang, setingkat SMA 2.050 orang, SLB 5 orang serta mahasiswa STKIP Ngawi sebanyak 50 orang. Tetapi dalam pertunjukan, tim dari MURI menghitung total peserta Tari Orek-Orek masal diikuti sebanyak 15.124 orang.
Alun-alun Merdeka Ngawi yang dipadati penonton tidak mempengaruhi semangat dan konsentrasi para pelajar menari dalam pagelaran Tari Orek-Orek Masal. Bupati Ngawi Ir Budi Sulistyono dan Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, ST, serta kepala SKPD Pemkab Ngawi turut menari bersama belasan ribu pelajar, membuat peserta Tari Orek-Orek Masal lebih bersemangat dalam menari.
Tari Orek-Orek Ngawi adalah tarian khas Kabupaten Ngawi, yang selama ini tak banyak dikenal generasi muda karena nyaris punah. Oleh karena itu, Pemkab Ngawi membangkitkan lagi seni Tari Orek-orek asal Ngawi ini agar lestari dengan menggelar Tari Orek-orek Masal.
Bupati Ngawi, Budi Sulistyono didampingi Kepala Disparyapura Pemkab Ngawi, Anwar Rifai mengatakan memang tarian masal hanya berlangsung sekitar 30 menit, namun begitu acara itu membutuhkan waktu yang lama untuk gladi bersih dan persiapan yang matang sebelum pelaksanaan pertunjukan agar pagelaran tari orek-orek dapat terselenggara secara spektakuler dihadapan tim MURI yang datang ke Kabupaten Ngawi.
Bupati Ngawi bangga atas diraihnya Rekor Muri Tari Orek-orek masal, ini merupakan awal dari sebuah rekor dunia yang berhasil diraih oleh Kabupaten Ngawi dan selanjutnya Bupati mengharapkan akan ada event -event lain yang lebih spektakuler dari Tari Orek-orek masal ini.
Disamping Rekor Muri Tari Orek-orek Masal, Rekor Muri lain yang akan dipecahkan adalah digelarnya Pagelaran Wayang Kulit pada malam harinya yang dilakukan secara bersamaan. Dalam Pagelaran Wayangan Masal ini diselenggarakan di 30 titik dari 19 Kecamatan di Kabupaten Ngawi. Kendati rekor yang sama pernah diraih Kabupaten Sragen yang tahun lalu sukses mendapat Rekor Muri Wayangan.Kabupaten Ngawi tidak kalah dengan Kabupaten Sragen, dan tahun ini Kabupaten Ngawi sukses mendapatkan Rekor Muri Wayangan ini. Sehari Raih Dua Rekor Muri.
Masih melalui Humas Ngawi, Bupati Ngawi Memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan event budaya ini. Menurutnya sebuah warisan budaya bangsa khususnya budaya jawa perlu dilestarikan dan dipelihara di Kabupaten Ngawi.
Bupati Ngawi dalam sambutan pagelaran wayangan masal di Pendopo Kecamatan Ngawi mengatakan bahwa Pemkab Ngawi akan terus memberikan dorongan supaya budaya Jawa terus menggelora di Kabupaten Ngawi , dan hal itu diperlukan dukungan dari seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Ngawi. Dalam rangka hari jadi Kabupaten Ngawi yang ke 656, telah terselenggara berbagai kegiatan yang dikemas secara spektakuler yang membuat Kabupaten Ngawi terkenal, karena semua orang memperbincangkan Kabupaten Ngawi yang Spektakuler dan Berprestasi.