Sici, Duta Baca Pelajar Ngawi. Foto-Phoe
Jarum jam menunjukkan pukul 16.00 ketika siswi bermata sipit ini melangkah tergesa menuju parkiran sekolah. Seharian belajar di sekolah disambung dengan persiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer di sore hari tidak membuat senyum menghilang dari gadis manis yang aktif ini.
“Ya, beginilah sehari-hari. Capek tidak capek, ya harus tetap semangat,” ujar Sici, Duta Baca Pelajar Ngawi ketika ditanya tentang kesehariannya.
Sici Clarisha Fani, Duta Baca Kabupaten Ngawi 2016 ini memang selalu bersemangat dalam tiap aktivitasnya. Berbagai lomba, kegiatan dan organisasi dia ikuti semenjak SMP hingga SMA ini. Berbagai kejuaraan dia menangkan, di antaranya:
- Peserta Terbaik Kedua Diklat Pendidikan Karakter Pengurus OSIS SMA/SMK/MA se-Kab. Ngawi Tahun 2015,
- Juara 1 Lomba Implementasi Baca Tingkat Kab. Ngawi Tahun 2015,
- Juara 3 Lomba Implementasi Baca Tingkat Bakorwil III Tahun 2016,
- Juara 1 Lomba penyuluhan anti narkoba bagi Remaja Kab. Ngawi 2016,
- Juara 1 Duta Baca Pelajar Kab. Ngawi Tahun 2016.
Sici, Duta Baca Pelajar Ngawi ini sangat menikmati mengikuti lomba-lomba itu. Baginya, stigma yang melekat padanya di awal sekolah di SMA sebagai ‘anak lor nggawan, cah brang lor’ adalah bahan bakar baginya untuk mengusahakan yang terbaik.
Ketika ditanya tentang kegiatan yang paling berkesan, dia menjawab, “Semua kegiatan berkesan dan bermanfaat. Tapi, menjadi juara 1 di Lomba Implementasi Baca adalah yang paling spesial bagi saya karena itu adalah piala saya yang pertama di SMA.”
Ketua OSIS SMAN 1 Widodaren periode 2015-2016 ini juga merupakan aktivis di Pramuka. Sejak SMP pun dia sudah bergelut di dunia organisasi dengan menjadi Wakil Ketua OSIS SMPN 2 Karanganyar tahun 2013-2014 dan aktivis Pramuka. Berbagai juara lomba pun berhasil dia rengkuh saat masih bersekolah di SMP, di antaranya:
- Juara 2 Lomba Story Telling Kab. Ngawi 2012,
- Juara 2 Olimpiade Biologi KTS Ngawi Barat 2013,
- Juara 1 Siswa Berprestasi Ngawi 2013,
- Juara 1 Olimpiade IPA MANTEMA 2014, dan lain-lain.
Mengenai semangatnya yang menyala-nyala ketika sedang mengikuti lomba, gadis kelahiran 7 September 1998 ini menyebut pembina sebagai sosok yang sangat berperan.
“Bagi saya, pembimbing lomba sangatlah penting dalam proses kita mengikuti lomba. Yang paling utama adalah memotivasi kami. Saya selalu ingat motivasi dari pembina saya di lomba Duta Baca dan Lomba Implementasi Baca. Kata beliau, kalah atau menang, kita sama-sama capek. Jadi lebih baik kita memilih menang. Kami juga ‘diancam’ dengan kata kata tak bacok pacul teyeng yen ora menang dalam berlomba,” katanya sambil tertawa.
Saat ini, Sici yang selalu mendapat juara kelas ini sedang berusaha mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi ke universitas. Kondisi ekonomi bapaknya yang pekerja pabrik dan ibunya yang ibu rumah tangga membuat dia sangat bersemangat untuk mengikuti proses seleksi beasiswa karena dia ingin meringankan beban orangtua. Usahanya ini mendapat dukungan penuh dari sekolah. Selain karena nilainya memang bagus, Sici boleh dikata juga merupakan aset bagi pendidikan.
[quote]
“Pada dasarnya, kami selaku guru BK akan selalu mendukung dan membantu siapapun siswa-siswi kami yang ingin maju. Dan kami berharap bahwa Sici bisa mendapatkan beasiswa pemerintah untuk kuliahnya tahun ini, karena itu akan memberi pelajaran bagi adik-adik tingkatnya bahwa sibuk berorganisasi bukanlah alasan untuk meninggalkan kesuksesan di akademis,” ujar Ibu Sri Rukminiwati, guru BK SMAN 1 Widodaren.
[/quote]
Ketika ditanya tentang bagaimana dia mengatur waktu antara akademis, organisasi, lomba dan kegiatan-kegiatan lainnya, gadis penyuka mie ayam ini tertawa kecil.
“Saya tidak pernah merasa membagi waktu. Saya hanya membuat daftar prioritas karena saya bukan tipe orang yang bisa mengerjakan banyak pekerjaan dalam satu waktu.,” jawabnya.
Di akhir wawancara, Sici menyampaikan pendapatnya tentang berorganisasi dan mengikuti lomba. Menurutnya, tiga manfaat yang paling dia rasakan dari berorganisasi adalah berkeputusan tepat dalam waktu sempit, menjaga sopan santun dalam situasi rumit, dan menghormati pendapat orang lain. Sedangkan tiga manfaat dari mengikuti lomba-lomba adalah menambah relasi, memacu semangat untuk lebih baik dan membanggakan orang tua.
Kontributor : Phoe
Foto : Sici Clarisha Fani – Duta Baca Kabupaten Ngawi 2016
Editor : KampoengNgawi