JOGOROGO, NGAWI — Sebuah acara dengan suguhan seni dan budaya yang digelar oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Ngrayudan, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi selama 2 hari, Sabtu-Minggu (1-2/09/2018) sukses digelar.
Festival Gravitasi Bumi #3 di Wisata Selo Ondo menyedot minat warga Ngawi dan juga pendatang untuk turut meramaikan dan menikmati setiap penampilan dan ritual yang ada. Festival Gravitasi Bumi #3 Suguhkan Berbagai Seni dan Budaya.
Hari pertama, pengunjung Festival yang merupakan kali ketiga diselenggarakan oleh Pokdarwis Desa Ngrayudan ini bisa menikmati penampilan tari Retno Dumilah, tari Roro Ngigel, serta reog Singo Mudo.
Ada satu prosesi yang sarat akan makna kehidupan, ritual khusus yang diberi nama Upacara Donowarih, merupakan prosesi pengambilan air dari Sumber Nogo oleh Sekar Pangawikan. Air sebanyak 22 kendi diarak oleh warga menuju ke Masinan Kidang yang diiringi hadroh banjari dari dukuh Sanan melalui perjalanan sejauh kurang lebih 3 km.
Air kendi dengan bertali merah dan putih disambut oleh Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar. Adapun makna yang ada dalam kendi yang bertali putih ini adalah kesucian dan kebaikan disimpan. Sedangkan yang bertali merah dipecahkan sebagai sebuah wujud menghancurkan keburukan dan segala hal yang tidak baik.
Upacara Donowarih dalam Festival Gravitasi Bumi merupakan Perwujudan Menyimpan yang Baik dan Membuang yang Buruk. Hari pertama diakhiri dengan pertunjukan wayang dalang metal cilik di Altar Selo Ondo dan ketoprak Ngampoeng dari Solo di panggung Masinan Kidang. (kn/cse)