NGAWI — Banyak sekali lembaga-lembaga pendidikan khususnya swasta di Indonesia telah lama mengembangkan program tahfidz, sebagaimana juga di Ngawi tidak sedikit yang telah mencetak penghafal alquran dari lembaga pendidikan mulai dari tingkat sekolah menengah pertama.
Sebagai salah satu bentuk pengembangan karakter dan juga memberikan kesempatan bagi siswa di madrasah negeri wilayah Kabupaten Ngawi menjadi hafidz/hafidzah, Kementerian Agama Kantor Wilayah Ngawi saat ini tengah mengembangkan program tahfidz.
Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Ngawi Zaenal Arifin, Kabupaten Ngawi memiliki 28 Madrasah Negeri, yang terdiri dari empat Madrasah Aliyah Negeri (MAN), 10 Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN), dan 14 Madrasah Ibtidaiyah (MIN).
Empat Madrasah Negeri di Ngawi Dijadikan Pilot Project Pengembangan Program Tahfidz. Zainal menyampaikan, sebagai pilot project, program tahfidz ada di empat madrasah, yaitu: MAN 1 Ngawi, MTsN 1 Ngawi, MTsN Paron, dan MTsN Ketanggung.
“Saat ini sudah ada siswi MAN 1 Ngawi yang hafal 14 Juz atas nama Yulikawati. Bahkan, lanjut tahun lalu sudah ada yang hafidz 30 juz, atas nama Hiyang Maheswari,” ujar Zaenal Arifin.
Pihak Kemenag Ngawi akan memprioritaskan program tahfidz di pendidikan madrasah negeri yang ada di Ngawi ini. Sebagaimana diketahui bahwa Ngawi identik dengan kota bambu dan tempe kripik ini diharapkan juga bisa menjadi bumi yang Qurani dengan prinsip saling membantu.
Zaenal berharap, program tahfidz di madrasah bisa terus berkembang dan tentunya mutu pendidikan di madrasah akan semakin lebih baik. (kn/cse)