Kurikulum menjadi pondasi utama dalam pendidikan. Kurikulum yang baik akan membuat proses dan hasil yang baik pula. Demi menyukseskan implementasi Kurikulum 2013, maka teknologi dan pendidikan harus saling bersinergi satu sama lain. Inilah yang di gagas oleh SMK PGRI1Ngawi sebagai Pilot Project K 13. Karena perkembangan dunia pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan pesatnya kemajuan teknologi, melalui kemajuan tersebut, siswa diharapkan lebih mudah dalam belajar.
Dalam Kutipan dari Pustekom “Teknologi dan pendidikan yang bersinergi adalah hal yang ditekankan dalam Kurikulum 2013,” ucap Kepala Bidang Teknologi Pembelajaran Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Dr. Purwanto M.Pd Lebih lanjut, peluang bagi lulusan program studi (Prodi) Kurikulum dan Teknologi Pendidikan terbuka lebar. Meskipun, belum dibuka jabatan pengembang teknologi pendidikan di sekolah. “Di era modern ini, harus bisa saling bekerjasama untuk mendefinisikan dan mendifusikan pembelajaran di Kurikulum 2013,” ujarnya.
Selain itu hilangnya mata pelajaran (mapel) TIK dalam Kurikulum 2013 sedikit menimbulkan keprihatinan. Untuk itu, dirinya berharap seminar ini mampu merumuskan solusi untuk mempercepat implementasi Kurikulum 2013, dan mewancanakan perlunya teknologi pendidikan di sekolah. “Teknologi tidak bisa ditawar dan berperan di semua bidang kehidupan. Peran teknologi yang satu sisi menguasai alam tanpa kontrol harus tetap diimbangi dengan kearifan,”
Pengalaman mengajar K.13 prinsip pembelajaran dalam Kurikulum 2013 adalah mencari tahu. “Dari sumber belajar tunggal ke beragam sumber belajar, tekstual ke ilmiah, keseimbangan hardskill dan softskills, serta keteladanan,” dan peran teknologi pendidikan dalam Kurikulum 2013 yaitu membantu guru di sekolah.
“Di kelas yang siswanya berjumlah lebih dari 30, membuat guru tidak mampu mengenal karakteristik semua siswa. Untuk itu, peran orang tua sangat penting. Jika orangtua dibekali cara mendidik yang baik, maka akan membuat anak mampu meraih cita-cita,” katanya. Melatih orangtua, lebih bermanfaat dibandingkan dengan melatih guru. Hal ini karena guru sudah disibukkan dengan administrasi dan tidak bisa memperhatikan semua karakteristik anak didiknya. “Oleh karena itu, jika orangtua dilatih, maka bisa mengembangkan potensi sesuai dengan keunikan anaknya,”