Proses Pemungutan Suara dengan Menggunakan Bilik Suara dari KPUD Ngawi – Foto: Alfa
Pendidikan demokrasi dan nilai-nilai kepemimpinan yang berbudi pekerti luhur harus ditanamkan sejak dini kepada para generasi penerus bangsa, tak terkecuali kepada anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Pesan moral yang semakin digaungkan pemerintah dalam kerangka semangat revolusi mental untuk generasi muda yang lebih berkualitas kini juga ditanamkan oleh salah satu institusi pendidikan berbasis pesantren di wilayah Kecamatan Bringin Kab. Ngawi, yaitu Madrasah Aliyah Al-Karomah Winong Desa Krompol, Kecamatan Bringin. Inilah wujud Pendidikan Demokrasi di MA Al-Karomah Bringin.
Melalui kegiatan Pemilihan Langsung Ketua OSIS Tahun 2016 ini, ajang demokrasi dan suksesi kepemimpinan organisasi di lingkungan sekolah ini dirancang dengan bagus dan menarik layaknya pesta demokrasi sekelas Pemilihan Kepala Daerah yang sedang riuh di negeri ini.
Pada hari ini, Sabtu, 1 Oktober 2016 bertepatan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila, telah dilaksanakan Pemilihan Langsung Ketua OSIS Madrasah Aliyah Al-Karomah yang diikuti oleh 2 pasangan calon. Paslon nomor 1 adalah Fajar Irfani dan Nurhidayati, sedangkan paslon nomor 2 adalah Achmad Anas Anshori dan Ayu Chacha Vionita. Ke-4 siswa yang masih duduk di bangku kelas 11 ini memang mempunyai talenta yang unik, berbakat dan beberapa kali mengikuti kejuaraan ditingkat kabupaten.
Kegiatan dimulai jam 08.00 waktu setempat. Dengan jumlah pemilih sebanyak 121 orang, proses pemungutan suara berlangsung sekitar 1 jam. Seperti halnya di TPS-TPS pada pemilu, dimulai dengan pengisian daftar hadir, para pemilih secara tertib menunggu antrian untuk mendapatkan surat suara, untuk selanjutnya dicoblos sesuai pilihan kata hatinya di salah satu 3 (tiga) buah bilik milik suara yang telah dipinjam dari KPU Kab. Ngawi. Setelah selesai mencoblos, selanjutnya surat suara dimasukkan ke kotak suara di samping pintu keluar, namun sebelum pemilih keluar dari ruangan tentu saja salah satu jarinya harus dicelupkan di botol tinta sebagai tanda sudah menggunakan hak pilihnya.
Setelah semua pemilih selesai menggunakan hak pilihnya, selanjutnya adalah penghitungan perolehan suara yang difasilitasi oleh salah satu guru Bapak Sukardi, S.Ag. Semua berkas seperti model C, C-1, C-1 Plano dan lampiran model C-1 disiapkan, kotak suara dibuka, dibacakan satu persatu surat suara sehingga diperoleh suara dari masing-masing pasangan calon. Pasangan Fajar Irfani dan Nurhidayati berhasil keluar sebagai pemenang dengan perolehan 76 suara, sedangkan pasangan Achmad Anas Anshori dan Ayu Chacha Vionita mendapatkan 32 suara dan suara tidak sah sejumlah 13 suara.
[quote]
“Pendidikan Demokrasi di MA Al-Karomah Bringin seperti ini dimaksudkan untuk mendidik anak-anak agar semakin paham tentang sistem demokrasi, politik dan semangat kepemimpinan. Selain itu, seluruh panitia yang melaksanakan serangkaian proses kegiatan dari awal hingga selesai pelantikan juga bisa lebih tahu secara detail dan berpengalaman khususnya tentang penyelenggaraan pesta demokrasi, ” terang Kepala Sekolah , Parno Alfanil Arifin, S.PdI.
[/quote]
Hal ini sangat penting, karena suatu saat nanti mereka sudah dewasa dan terjun langsung ke masyarakat, mungkin akan menjadi penyelenggara pemilu sungguhan seperti PPK, PPS dan KPPS. Para siswa yang terlibat dalam kegiatan ini sangat antusias, sehingga diharapkan mereka bisa menjadi contoh untuk menumbuhkan semangat kekompakan, gotong royong dan etos kerjasama dalam lingkungan setempat.(alfa)