Anyaman Durno, Produk Unggulan Ribut.Foto-Erka
NGRAMBE – Laki-laki berusia muda ini biasa disapa Ribut, Ribut Wahyudi lengkapnya. Sejak 14 Agustus 2013 lalu, ia memilih menapakkan jejak kerja dan mengasah ketrampilannya di dunia anyam bambu.
Durno merupakan salah satu seni motif yang jadi andalannya menjadi produk yang paling banyak dijual dan termasuk unggulan. Di samping durno, Ribut (26) yang mengerjakan produk anyaman di Dusun Munggur, Desa Giriharjo ini memiliki kekhasan dalam pembuatan motif bunga api.
[quote]
“Awal mula membuat anyaman durno (seni motif anyaman) dan banyak dijual, kalau unggulan ciri khasnya di sini motif bunga api”, terang Ribut kepada redaksi Kampoengngawi.com, Rabu (01/03/2017).
[/quote]
Awalnya Ribut melihat adanya anyaman dari karya orang lain dan ingin memilikinya. Karena keterbatasan ekonomi, Ribut memilih membuat sendiri dan berhasil menapaki usaha ini.
“Melihat orang membuat ayaman, pengen punya juga, namun karena tak mampu membelinya akhirnya mencoba membuat sendiri”, ungkap Ribut dengan ramahnya.
Didukung ketekunannya menganyam, ketersediaan bahan baku juga menunjang usahanya. Sejauh ini pesanan banyak dari area luar kota Ngawi. Kebanyakan orang memesan meja dan kursi, sehingga Ribut sementara ini fokus dalam produk tersebut.
Di usahanya yang masih terbilang baru ini, keinginannya untuk berkontribusi bagi masyarakat luas sudah sangat tampak, Ribut ingin memberdayakan masyarkat sekitar, sehingga usahanya bisa cepat berkembang.
Ribut Targetkan Anyaman Durno Bisa Tembus Pasar Dunia. Target jangka menengah, anyaman bambu yang digelutinya bisa tembus pasar ekspor suatu saat nanti. Terkait kendala usaha, pihaknya menyampaikan kalau masih terkendala dalam segi modal dan peralatan pertukangan. (ske/ern)