Jakarta, CNN Indonesia —
Seorang warga DKI Jakarta bernama Syaza Luthfani mengeluh nomor induk kependudukan (NIK) miliknya yang terdaftar atas nama orang lain dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024.
Kekeliruan data itu diketahui ketika Syaza tengah menunggu undangan untuk mencoblos di Pemilu 2024.
Berdasarkan pengalaman pemilu pertamanya pada 2019 lalu, ia hanya tinggal menunggu undangan di rumah tanpa melalui proses yang cukup rumit.
Namun, kini Syaza tak kunjung menerima undangan untuk mencoblos hingga Minggu (11/2) kemarin. Ia lalu mengecek NIK miliknya dalam DPT online.
Syaza pun kaget lantaran NIK tersebut bukan atas nama dirinya, melainkan Rachmatun Seirly Miranti dengan alamat Kota Depok, Jawa Barat.
“Di situ lah akhirnya ketahuan. Itu aku udah berulang kali nyoba. Takut salah kan masukin NIK. Berulang kali nyoba yang keluar itu (nama orang lain),” kata Syaza kepada CNNIndonesia.com, Selasa (13/2).
Syaza marah atas kekeliruan data pemilih tersebut. Namun, ia bingung kemana harus melaporkan ke mana terkait permasalahan itu.
“Lebih ke marah dan serem sih ya sejujurnya. Bingung mau lapor ke mana, karena ternyata aku cek di Google kalau mau lapor-lapor gini enggak tau ke mana,” ucapnya.
Syaza pun sangat kecewa karena tidak bisa menggunakan hak suaranya dalam Pemilu kali ini. Ia menduga adanya kebocoran data di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).
“Hak pilih enggak bisa dipake dan aku sebel banget sih jujur. Kayak pengen marah tapi tuh bingung mau marah sama siapa,” tuturnya.
(lna/pta)