Jakarta, CNN Indonesia —
Pada Minggu (12/5), berdasarkan data PVMBG, Gunung Semeru terjadi erupsi setidaknya selama empat kali selama satu hari ini.
Gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu saat ini statusnya adalah level III (Siaga).
Erupsi terakhir Gunung Semeru yang terjadi pada Minggu ini adalah pukul 20.07 WIB.
“Tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 102 detik,” demikian dikutip dari akun X milik PVMBG, Minggu malam.
Sebelumnya, Erupsi gunung yang memiliki kawah dengan julukan Jonggring Seloko itu terjadi pada Minggu pagi. Setidaknya tiga kali erupsi Semeru terjadi pada Minggu pagi tadi.
Pertama adalah pada pukul 08.30 WIB, di mana erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 125 detik.
Kemudian yang kedua pada pukul 09.03 WIB, di mana erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 1 detik.
Ketiga adalah, “Erupsi Gunung Semeru pada hari Minggu, 12 Mei 2024, pukul 09:26 WIB. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 125 detik.”
Sehari sebelumnya, pada Sabtu (11/5), PVMBG mencatat ada dua kali erupsi Semeru yakni pada pukul 07.59 WIB dan 11.36 WIB.
Atas kondisi Gunung Semeru saat ini, PVMBG mengeluarkan tiga imbauan.
“Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” demikian pernyataan PVMBG, pada Sabtu (11/5).
“Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” sambungannya.
Ketiga, PVMBG pun meminta warga mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
(kid)