Dalam ilmu filsafat terdapat beberapa pendekatan untuk mendapatkan kebenaran, yakni rasionalisme, empirisme, positivisme dan pragmatisme. Pragmatisme adalah aliran yang berpandangan bahwa kriteria kebenaran merupakan segala sesuatu yang memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata, memiliki fungsi dan manfaat bagi kehidupan.
Oleh sebab itu kebenaran sifatnya menjadi relatif tidak mutlak. Dengan demikian, filsafat pragmatisme tidak mau direpotkan dengan pertanyaan-pertanyaan seputar kebenaran, terlebih yang bersifat metafisik, Tokoh utama aliran pragmatisme adalah William James dan John Dewey di Amerika Serikat. William James (Huda, 1999).
Secara singkat menurut airan pragmatisme, suatu ilmu pengetahuan akan diakui sebagai kebenaran/pengetahuan apabila memiliki kebermanfaatan untuk kehidupan. Sebagaimana ilmu psikologi yang dikembangkan untuk diaplikasikan pada kehidupan. Ilmu psikologi memberikan dampak yang sangat besar bagi kesejahteraan manusia.
Salah satunya psikoterapi, yang digunakan untuk merawat dan menangani berbagai masalah emosi, perilaku dan masalah yang berkaitan dengan kejiwaan manusia.
Berbagai macam psikoterapi telah dikembangkan berdasarkan kajian teori, fenomena, data empirik dan kegunaannya, seperti CBT (Cognitive Behavior Therapy), REBT (Rational Emotif Behavior Therapy), terapi humanistik, terapi gestalt, terapi psikoanalisis, dan sebagainya.
CBT (Cognitive Behavior Therapy) menjadi salah satu psikoterapi yang sering digunakan dan memiliki banyak literatur penelitian. CBT (Cognitive Behavior Therapy) adalah intervensi psikologi yang bertujuan untuk mengurangi gejala berbagai kondisi kesehatan mental, terutama depresi dan anxiety disorder.
Menurut DSM V-TR, anxiety disorder atau gangguan kecemasan ditandai suatu keadaan ketakutan atau kecemasan yang berlebihan, dan menetap sekurang-kurangnya selama enam bulan disertai gejala somatik yang menyebabkan gangguan bermakna pada fungsi sosial, pekerjaan, dan fungsi-fungsi lainnya. Kecemasan dapat terjadi tidak memandang usia dan jenis kelamin.
Terdapat beberapa klasifikasi anxiety disorder, yakni : separation anxiety disorder (gangguan kecemasan perpisahan), selective mutism (mutism selektif), specific phobia (fobia spesifik), social anxiety disorder (gangguan kecemasan sosial), panic disorder (gangguan panic), agrophobia (agorafobia), generalized anxiety disorder (gangguan kecemasan umum), anxiety disorder dua to another medical condition (gangguan kecemasan karena kondisi medis) dan other specified anxiety disorder (gangguan kecemasan spesifik lainnya) (APA, 2022).
Beberapa orang yang menderita anxiety disorder atau gangguan kecemasan terkadang mengalami ketakutan, yang bahkan dapat menyebabkan orang tersebut merasa kaku atau tidak dapat menggerakkan anggota tubuhnya. Salah satu intervensi yang terbukti dapat menurunkan gejala anxiety disorder adalah CBT (Cognitive Behavior Therapy).
CBT (Cognitive Behavior Therapy) adalah sebuah pendekatan dengan berfokus pada masalah yang berkaitan dengan pikiran dan perilaku. Dalam jurnal penelitian Harisa, dkk (2021) dan Grathama, dkk (2021) menunjukkan hasil penelitian bahwa CBT (Cognitive Behavior Therapy) efektif dalam menurunkan kecemasan.
Secara teknis, penggunaan psikoterapi khususnya CBT (Cognitive Behavior Therapy) memiliki banyak manfaat dalam kehidupan individu. Kebermanfaatan inilah yang kemudian menjadi bentuk implementasi dari ilmu pengetahuan psikologi.
CBT (Cognitive Behavior Therapy) memiliki manfaat luar biasa dalam mengatasi permasalahan psikologis individu. Hal ini sejalan dengan konsep filsafat pragmatisme yang menganggap pengetahuan/kebenaran berasal dari kebermanfaatnya dalam kehidupan nyata.
Kebermanfaatan CBT (Cognitive Behavior Therapy) dalam menurunkan gejala anxiety disorder difokuskan agar individu dapat merestrukturisasi pikirannya, yang awalnya berupa pikiran negatif dari cara belajar yang salah, menjadi pikiran yang dapat memberdayakannya.
Misalnya seorang remaja korban bullying, dia akan berpikir dan mengatakan kepada dirinya : “aku paling buruk diantara teman-teman”, “teman-teman tidak ada yang menyukaiku”, “aku tidak berharga”. Hal tersebut berdampak pada segala aspek kehidupannya, memunculkan emosi marah, takut, perasaan ditolak, sedih, dan malu.
Kemudian menyebabkan perilaku menghindar, penuh waspada, sulit tidur dan lain sebagainya. Pemberian CBT kepada korban bullying, akan membantu mengelola pikiran negatifnya, lalu menuntunnya untuk memikirkan hal positif secara sadar.
Hal tersebut perlu penekanan bahwa berpikir positif tentang dirinya merupakan proses memahami dirinya, bukan self-deception (penipuan diri), melainkan cara untuk menemukan sesuatu yang positif ketika dirinya merasa terpuruk akibat pikiran negatifnya.
Ketika pikirannya berubah menjadi pikiran positif, dia akan mengatakan : “aku tidak seburuk yang dipikirkan teman-temanku”, “aku berharga”, aku tidak bersalah”. Sehingga memunculkan perasaan baru yang berbeda, seperti perasaan percaya diri dan merasa didukung. Hal tersebut berdampak pada perilakunya dan penurunan tingkat gejala anxiety yang dialami.
Dengan demikian, filsafat pragmatisme memiliki peran yang sangat besar terhadap perkembangan dan pengaplikasian ilmu pengetahuan. Tak terkecuali ilmu psikologi, misalnya : perkembangan psikoterapi, perkembangan alat tes psikologi, pengembangan pendidikan dan karakter, intergrasi antar ilmu psikologi-ilmu pengetahuan lain dan lain sebagainya
_
Penulis : Ninda Alza Nur Zahrah
Mahasiswa Magister Psikologi Profesi Universitas Muhammadiyah Malang
Referensi :
American Psychiatric Association. (2022). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Fifth Edition Text Revision, DSM-5-TR. Arlington : VA, American Psychiatric Association.
Grahatama, E. P., Sartika, D., & Nugraha, S. (2021). Efektivitas Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Kelompok Untuk Menurunkan Kecemasan. Schema: Journal of Psychological Research, 67-73.
Harisa, I. F. (2021). Penerapan Cognitive Behavior Therapy (CBT) dalam Konseling Kelompok dengan Teknik Relaksasi untuk Mengurangi Kecemasan Menghadapi Ujian Kenaikan Sabuk pada Siswa Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate di Universitas Riau (Doctoral dissertation, Universitas Islam negeri Sultan Syarif Kasim Riau).
Huda, S. (1999). Pragmatisme William James: harmoni kerjasama psikologi dan filsafat.