Mengusaha untuk menyisihkan sebagian rejeki yang dimiliki, membelanjakannya lantas mengurbankannya atau yang biasa kita kenal dengan kegiatan berkurban adalah suatu amalan yang penuh keutamaan.
Di samping sebagai bagian menjalankan kewajiban, sebagaimana yang dimaktubkan dalam QS. Al Kautsar :1-2 “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” Ibadah kurban dilakukan untuk mengejar contoh teladan ketaatan, ketaqwaan, ibadah serta keikhlasan.
Dari beberapa literatur mengajarkan pada kita akan banyaknya makna yang diperoleh dengan berkurban.
Pertama, mengajari hakikat keikhlasan. Sebagaimana dulu, dari sejarah kita memahami sebuah keikhlasan seorang Ibrahim dalam menjalankan titah Tuhan untuk menyembelih Ismail. Di mana sebelumnya, sepasang ikatan darah anak dan bapak itu telah lama tidak dipertemukan, saat bertemu diberikan perintah dalam mimpi untuk menyembelih anaknya. Ibrahim kala itu percaya dan ikhlas mengamalkannya. Ikhlas, bahwa tidak ada perintah dan ketetapan dari Tuhan pada makhlukNya yang sia-sia dan tiada manfaat dan hikmahnya.
Kedua, bukti cinta dan yukur pada Allah SWT. Biasanya orang yang mencinta akan rela memberikan yang terbaik untuk orang yang dicinta, mereka rela berkorban. Demikian pula salah satu perwujudan cinta dari seorang makhluk pada perintah Tuhannya, yang ia cintai.
Kala itu, Ibrahim juga telah mencotohkan, karena rasa cintanya yang besar kepada Allah, beliau rela menyembelih anak kandungnya sendiri.
Ketiga, mengajarkan tingginya rasa peduli dan berbagi. Tidak semua orang tercipta dengan kindisi serba ada dan serba punya. Ada beberapa dari kita yang berasal dari kalangan papa, tak punya kelebihan harta untuk menikmati sajian yang lebih dari kata sederhana. Termasuk untuk makanan, ala kadarnya saja. Nah, di moment seperti sekarang inilah dengan berkurban kita berusaha untuk menanamkan rasa peduli dan keinginan untuk berbagi. Khusunya pada mereka yang berada di kondisi terbatas dan kurang mampu. Minimal, bagi kalangan yang tak berpunya, dengan penyembelihan hewan kurban yang dilakukan sekali dalam setahun dapat memberikan senyum kebahagian tersendiri di sana.
Keempat, menabung kebaikan. Suatu hari Zaid ibn Arqam pernah berkata, wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.”Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” (HR. Ahmad dan ibn Majah)
Demikianlah kawan, Kenapa Berqurban ? , ternyata janji dan tawaran pahala yang didapat dengan berkurban dihitung dari helai per helai kebaikan atas setiap bulu hewan qurban. Masya Allah. Okey, tunggu apalagi? Selamat berikhtiar, mengusaha menyisihkan sebagian rejeki yang kita punya untuk berkurban. (ske/ern)