“Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Kalaupun jatuh, kamu akan jatuh di antara bintang-bintang. Tak ada yang melarang kita bercita-cita, bermimpi, justru dengan cita-cita yang tinggi, semakin tinggi semangat kita untuk meraihnya,” kata Khofifah pada kegiatan yang diselenggarakan dalam rangkaian Konferensi Wilayah NU Jawa Timur XVIII di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Jumat.
Tidak hanya itu, kepada mereka Khofifah menegaskan bahwa sejatinya Allah adalah sesuai dengan prasangka hamba-Nya.
“Jika kalian memiliki cita-cita dan meyakininya, berprasangka baik Insya Allah akan ijabah, maka Insya Allah cita-cita kalian akan tercapai,” ujarnya.
Meski begitu tentu saja dalam mewujudkan cita-cita harus diikuti dengan ikhtiar, kerja keras serta jangan lupa berdoa.
“Yang belajarnya masih malas-malasan ayo semangatnya dipompa lagi. Semoga cita-cita anak-anakku semua diijabah oleh Allah. Amin ya robbal alamin,” ujar Khofifah.
Selain itu, di kesempatan yang sama, ia juga membagikan Bendera Merah Putih ukuran kecil sambil meminta anak-anak mengibarkan bendera sembari melantunkan lagu Yalal Wathan yang intinya cinta tanah air sebagian dari iman.
Khofifah juga mengingatkan seluruh anak yatim yang hadir tentang pentingnya berbakti pada orang tua. Ia menyebutkan bahwa ridhonya seorang anak ada pada ridho orang tuanya. Dan kunci meraih kesuksesan selain belajar dengan maksimal adalah juga berbakti pada orang tua dan berbakti pada guru.
“Siapa di sini yang masih suka membentak orang tuanya? Jangan ya nak. Siapa yang masih suka membentak pada guru? Jangan ya nak. Jika kalian rajin belajar, taat orang tua dan guru, Insya Allah kalian ke depan akan menjadi orang yang sukses,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini turut hadir Pj. Ketua PWNU Jawa Timur KH. Abdul Hakim Machfudz, Ketua Baznas Jawa Timur Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M. Si, Ketua PW Muslimat NU Jatim Nyai Masruroh Wahid, Ketua Panitia Konferwil PWNU ke – 18 KH. Ahmad Jazuli Nur, Lc dan juga Ketua Tanfidziyah PCNU Jombang KH. Fahmi Amrullah Hadzik.