NGAWI — Kemarau panjang berdampak kekeringan di sejumlah wilayah di kabupaten Ngawi. Dari data yang terhimpun oleh Badan Penanggulanga Bencana Daerah (BPBD) Ngawi, ada 45 desa yang kekurangan air bersih.
Puluhan Desa Di Kabupaten Ngawi Krisis Air Bersih. Kondisi ini paling parah dialami oleh warga Ngawi yang berada di area pegunungan Kendeng. Desa Kenongorejo, desa Dampit, dan desa Bringin sebagai tiga desa terparah krisis air bersih.
Menurut Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Ngawi, Alfian Wihaji, pihaknya menjelaskan bahwa di ketiga desa ini warga harus berjalan kali lebih dari dua kilometer untuk mengambil air yang ada di pinggir hutan.
Pihak BPBD Ngawi, lanjut Alfian, saat ini telah mendistribusikan air bersih ke 20 desa yang paling parah mengalami krisis air dari 45 desa yang terdampak kekeringan. Termasuk pula ada bantuan air bersih langsung dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Tidak tersedianya penampungan air sementara di desa-desa terdampak kekeringan menjadi kendala pihak BPBD dalam mendistribusikan air bersih.
Kendati demikian, masyarakat telah dihimbau oleh BPBD untuk membuat penampungan sementara dengan menggunakan terpal atau media lainnya agar pendistribusian lancar dan efektif. (kn/cse)