Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Soerjo – Dokumentasi Humas Ngawi
Pemerintah Daerah Ngawi beserta jajaran memperingati Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2016 dengan cara dan nuansa yang berbeda. Monumen Suryo, selain dijadikan sebagai tempat pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tanggal 1 Oktober 2016, juga menjadi panggung pertunjukan Seni Drama Kolosal terbunuhnya Gubernur Suryo (bersama dua perwira polisi) oleh PKI kala itu, Sabtu 01/10.
Upacara yang langsung dipimpin oleh Inspektur Upacara , Bupati Ngawi, Budi Sulistyono dengan diikuti oleh peserta yang berasal dari Yon Armed 12/Kostrad, Polres Ngawi, Kodim 0805, Perwakilan PNS Ngawi, Satpol PP, dan Pelajar SMP-SMA Kabupaten Ngawi.
Usai upacara khidmad dari seluruh elemen upacara yang mengikuti, dilanjutkan dengan Gelar Seni Drama Kolosal Gubernur Suryo dengan 250 peraga TNI dan Polri. Pertunjukan ini juga disaksikan oleh masyarakat sekitar. Adegan klimaks yang menyita perhatian penonton adalah ketika mobil Gubernur Suryo dihadang untuk kemudian digelandang ditempat dibunuhnya.
[column_item][image src=”https://kampoengngawi.com/wp-content/uploads/2016/10/Seni-Drama-Kolosal-Gubernur-Suryo.jpg” width=”640″ title=”Seni Drama Kolosal Gubernur Suryo-Dok. Humas Ngawi” align=”center”][/column_item]
Bertindak selaku penggagas dan produser Seni Drama Kolosal Gubernur Suryo adalah Kapolres Ngawi AKBP Suryo Sudarmadi, SIK, M.H dan didukung oleh Kodim 0805 Ngawi serta Institusi Pendidikan di Kabupaten Ngawi menampilkan fragemen – fragmen terbunuhnya Gubernur Suryo kala itu (10 November 1948).
Menurut Data Humas Ngawi, Dalam Seni Drama Kolosal Gubernur Suryo Kabag Sumda Polres Ngawi Kompol. Drs. H. Subiyanto bertindak sebagai Ketua Pelaksana, dibantu AKP Khristianto (Kasubbag Hukum) sebagai Stage Manager, Penulis Naskah Kuspriyanto Namma, S.Pd (Guru Bahasa Indonesia MAN Ngawi), Tjahjono Widijanto (Kepala Sekolah SMAN 1 Kedunggalar) sebagai Sutradara, Asisten Sutradara Suwoto, M.Pd (Guru Bahasa Indonesia SMPN 4 Ngawi), Koregrafer/Penata Gerak Imam Joko Sulistyo (Sanggar Soeryo Budaya) dan Sri Widayati, M.Si (Sanggar Sri Budaya), Paduan Suara Gabungan Polwan, Bhayangkari dan Persit Kabupaten Ngawi, Drumband Mat Sangga dari MTsN Kedunggalar asuhan Sukardi, S.Ag, M.Pdi. (cse)