Muntab juga para anggota komisi IV DPRD Ngawi, ketika melakukan sidaknya di proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Tawun-Kasreman. Bagaimana tidak, proyek senilai 1.714.822.000, yang konon dalam penawarannya turun tak sampai 2% dari pagu anggaran ternyata kondisi aspalnya mulai retak merata yang menyebar di puluhan titik dengan lebar 25Cm, meski baru saja selesai dikerjakan sebulan lalu. (04/11).
Wakil ketua DPRD Ngawi Sarjono yang sekaligus memimpin langsung jalannya Sidak menerangkan bahwa buruknya pengerjaan yang dilakukan CV Selo Tirto patut diduga tanpa didahului pengerasan yang memadai termasuk pembasahan sewaktu dinormalisasi. Selain itu, Sarjono menduga kalau aspal yang digunakan kwalitasnya sangat meragukan, seperti dilansir oleh SinarNgawi.com
“Mungkin saat memasak aspal itu terlalu matang. Sehingga menjadikan kualitas aspal menjadi lebih cair dan kondisi asapal yang demikian dipastikan tidak akan bertahan lama. Apalagi akan memasuki musim penghujan,” tandasnya.
Sementara ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Ngawi Slamet Riyanto, mengungkapkan untuk kondisi rehabilitasi jalan seharusnya mengacu pada Rencana Angaran Biaya (RAB) maupun gambar yang diberikan pihak konsultan. Dengan demikian mendasar hasil sidak pihaknya terus akan melakukan pengawalan hingga kondisi jalan yang dimaksud benar-benar clear sampai masa pemeliharaan 6 bulan mendatang.
“Kalau saya melihat pekerjaan ini kondisinya sangat buruk sekali, masak bangunan baru dikerjakan kondisinya sudah rusak seperti ini. Dalam waktu dekat, kami akan panggil dinas terkait, rekanan dan konsultannya untuk menjelaskan kondisi jalan ini. Untuk rekanan sendiri jelas dikenai sanksi sesuai dengan temuan dilapangan baik fisik maupun adminitrasi,” katanya.
Dapat diberitakan pula, jalannya inspeksi mendadak (sidak) sekitar pukul 10.00 WIB. Sidak dipimpin langsung oleh wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ngawi Sarjono dan anggota Komisi IV yang berjumlah 9 orang.
Sesampainya dilokasi sidak, beberapa anggota langsung menilisir ke sejumlah ruas jalan yang rusak dan memberikan tanda kerusakan dibadan jalan dengan menggunakan cat. Tak hanya itu, anggota legislatif juga menghujat rekanan terkait pengerjaan jalan yang kondisinya sudah rusak parah tersebut. Meski anggota mencak-mencak didepan rekanan dan memberikan pertanyaan, namun orang yang dipercaya CV Selo Tirto tersebut hanya diam dan tidak menjawab sedikit pun.