Puluhan ribu surat suara pemilihan presiden terancam nganggur. Dari 740.187 surat suara yang dikirim ke KPU Ngawi, puluhan ribu diantaranya ditemukan rusak. Kerusakan di dominasi pengerutan, warna tinta yang buram sampai kertas terpotong. Hal itu diketahui setelah penyortiran. ‘’Ada 40.746 surat suara yang rusak dan cacat,’’ ujar ketua KPU Ngawi Syamsul Wathoni, Rabu (2/7).
Dijelaskan Toni sapaan akrabnya mengatakan nasib puluhan surat suara rusak tersebut belum jelas. KPU Ngawi sudah membuat berita acara pemeriksaan (BAP) dan dilaporkan ke KPU Jawa Timur (Jatim). Informasi yang diterima bakal dikirim surat suara pengganti. Namun belum ada kepastian jadwal pengiriman. Padahal lima hari lagi logistik sudah harus terkirim seluruhnya ke TPS. ‘’ Kami masih intensifkan komunikasi dan koordinasi. Yang jelas pusat mau mengganti,’’ tegasnya.
Surat suara rusak, lanjutnya, kini masih diamankan di ruang khusus. Belum ada petunjuk apakah surat suara tersebut bakal dimusnahkan atau dikembalikan ke percetakan. Saking banyaknya suarat suara rusak, KPU Ngawi sempat melakukan sortir ulang. Pun, KPU pusat minta tembusan laporan dan dokumen surat suara rusak. ‘’Karena di Ngawi kerusakannya termasuk paling banyak. Sehingga perlu ada pleno untuk penggantinya,’’ jelas Toni.
Selain kerusakan, masih ada kekurangan surat suara sebanyak 736 surat suara. Berdasar DPT Pilpres jumlah pemilih mencapai 725.674 jiwa. Jika ditambah dua persen surat suara cadangan maka surat suara yang harusnya dikirim ke Ngawi seharusnya 740.187 lembar. Saat KPU Ngawi melakukan penyortiran diketahui jumlah surat suara terkirim hanya 739.451 lembar.
Sementara, Agus Wiyono anggota komisi I DPRD Ngawi meminta KPU benar-benar menjaga surat suara yang dinyatakan rusak itu agar tidak disalahgunakan. KPU harus bisa memastikan surat suara rusak itu utuh sesuai hasil sortir sebelum dimusnahkan atau dikirim kembali ke percetakan. ‘’Tidak semua petugas TPS tahu surat rusak atau tidak. Jadi saya khawatir ada yang menyalahgunakan,’’ tegasnya.
| RadarMadiun