Home Industry Tas Ransel “Balqis” Sumber Bening, Ngawi. Foto-Friliya
BRINGIN – Sebuah gang kecil di belakang kantor desa Sumber Bening nampak ada satu rumah yang membuat mata saya terus terpusat. Rumah yang di depannya terpajang banner ukuran 1×1.5 meter tersebut bertuliskan “Menerima Pesanan Grosir dan Eceran.” Setelah seksama memperhatikannya ternyata merupakan sebuah home industry tas ransel.
Dari pantauan redaksi, belum pernah temui sebelumnya di daerah Ngawi ada tempat pembuatan tas ransel apalagi rumahan. Mungkin bila menyodorkan produk tersebut kepada orang yang belum mengetahui keberadaan home industry ini, pasti akan dikira produk buatan pabrik atau dari luar kota Ngawi.
Memang tas ransel produksi Sumber Bening, Bringin ini tidak kalah dengan buatan pabrik atau kota besar lainnya. Qodir (32), empat tahun terakhir ini memang tengah merintis usaha tas ransel. Keahliannya membuat tas didapat sedari kecil secara otodidak. Pria asal Lamongan tersebut kemudian mempersunting Lina (27) dan kini mereka tinggal di Sumber Bening, Bringin, Ngawi dan merintis usaha tas bersama-sama.
Awalnya produk yang dibuat adalah tas ransel, kemudian mulai merambah ke tas jenis lain juga dompet. Pemasarannya belum ke luar pulau karena masih minimnya pemesan dan terbatasnya media promosi.
“Sementara kalau ke luar pulau belum kita lakukan karena belum ada pesanan,” terang Qodir kepada redaksi.
Istrinya, Lina, bertugas memotong bahan yang nantinya dijahit oleh Qodir menjadi tas yang apik dan hampir tidak bisa dibedakan dengan tas buatan pabrik. Satu tas ransel dapat diselesaikan kurang dari dua hari dan dompet bisa diselesaikan tidak sampai satu jam, tergantung tingkat kesulitannya.
Tas Ransel Sumber Bening Ngawi Kualitasnya Teruji dan harganya terbilang murah. Tas ransel yang kuat dan kokoh tersebut harganya sangat terjangkau, tidak sampai ratusan ribu. Qodir mengaku belum berani membandrol harga tinggi, takut apabila tidak ada pemesan.
“Gak apa-apa kami laba sedikit yang penting ada pembeli, kita belum berani pasang harga tinggi,” ungkap Lina.
Peluang bisnis melalui jejaring sosial seperti Facebook dan Instagram belum ia coba lantaran belum memasang aplikasi tersebut. Sementara ini, Qodir beserta istri mempromosikan tas yang diberi merek “Balqis” tersebut lewat mulut ke mulut.
[columns count=”2″]
[column_item][image src=”https://kampoengngawi.com/images/bisnis/tas-ransel-balqis-1.jpeg” width=”300″ title=”Tas Ransel Balqis Sumber Bening” align=”right”][/column_item]
[column_item][image src=”https://kampoengngawi.com/images/bisnis/tas-ransel-balqis-2.jpeg” width=”300″ title=”Tas Ransel Balqis Sumber Bening” align=”right”][/column_item]
[/columns]
[columns count=”2″]
[column_item][image src=”https://kampoengngawi.com/images/bisnis/tas-ransel-balqis-3.jpeg” width=”300″ title=”Tas Ransel Balqis Sumber Bening” align=”right”][/column_item]
[column_item][image src=”https://kampoengngawi.com/images/bisnis/tas-ransel-balqis-4.jpeg” width=”300″ title=”Tas Ransel Balqis Sumber Bening” align=”right”][/column_item]
[/columns]
Qodir menyampaikan, pernah menerima pesanaan 200 tas sekolah, tas seragam untuk siswa baru di sekolah tersebut. 200 tas tersebut ia kerjakan dengan istrinya.
“Kami memang belum ada niatan untuk merekrut karyawan, selain karena pesanan pasang surut juga modal belum terlalu besar,” akunya.
Home industry tas “Balqis” dengan kualitasnya itu tentunya mampu bersaing dengan tas buatan pabrik. Semua bahan yang diperlukan Qodir didapat dari Surabaya. Ia mengaku harus ke sana langsung untuk mendapatkan bahan tersebut. Selain itu semua tas yang dibuat belum dipasarkan ke toko.
Anda berminat memesan? Silakan langsung saja mendatangi home industry “Balqis” yang terletak di Jl. Waduk Sangiran Sumber Bening tak jauh dari kantor Kepala Desa Sumber Bening, kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi.(Friliya)