NGAWI — Potensi industri kreatif kerajinan bonggol (akar) kayu jati di kabupaten Ngawi memang sangat menjanjikan. Peluang pasarnya sangat besar karena banyak inovasi yang dilakukan oleh para pengjarinnya.
Salah satu desa yang mempunyai sentra industri akar kayu jati di kabupaten Ngawi adalah desa Bangunrejo Kidul, kecamatan Kedunggalar. Desa ini memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan industri kerajinan akar kaju jati di Ngawi.
Untuk lebih memajukan dan dikenal lebih luas lagi, desa ini mendapatkan bantuan dana dari Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Ngawi senilai 1 Miliyar rupiah secara bertahap. Tentunya juga dalam upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Salah satu implementasi dari bantuan tersebut langsung diwujudkan dengan pembangunan gapura Desa Wisata Industri (DEWI) Ngubalan yang peresmiannya dilaksanakan kemarin, Rabu (14/10/2020).
Peletakan batu pertama gapura Dewi Ngubalan dilakukan langsung oleh Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono (Kanang) bersama istri dan dihadiri pula oleh para pejabat terkait.
Kanang memberikan apresiasi dan mendorong pengembangan inovasi terhadap industri kreatif kerajinan akar kayu jati di Dusun Ngubalan, Desa Bangun Rejo Kidul, Kecamatan Kedunggalar

“Industri kreatif kerajinan akar kayu jati ini sudah bergerak dengan baik. Untuk itu pemerintah perlu mendorong berinovasi agar terkesan tidak monoton,” ujar Kanang.
Lebih lanjut Kanang menyampaikan bahwa ke depan, pemerintah daerah secara bertahap akan membangun infrastruktur lainnya untuk mendukung pengembangan wilayah desa wisata kerajinan akar jati.
Di wilayah Desa Bangunrejo Kidul terdapat sedikitnya 32 perajin akar kayu jati dan 400-an pekerja yang menggantungkan hidupnya dari industri usaha tersebut.
Dengan adanya DEWI Ngubalan, Kanang berharap bisa lebih mengenalkan keberadaan Dusun Ngubalan ke dunia luar sebagai sentra industri kreatif kerajinan akar jati. (cse)