NGAWI — Program Kampus Merdeka yang digagas oleh Menteri Nadiem Makariem bukan lagi program baru yang dikenal oleh praktisi pendidikan, melainkan sudah akrab di telinga masyarakat. Dimana dalam pengembangan kegiatan ini ada berbagai program mulai dari kampus mengajar, pertukaran mahasiswa merdeka, magang bersertifikat, studi independent dan lain sebagainya.
Saat ini di kabupaten Ngawi sedang ada tim penggerak dalam bidang pendidikan dari program Kampus Mengajar angkatan 3 yang berjumlah 12 tim.
Anggota dari tim ini adalah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi seluruh Indonesia yang sudah terpilih dan dipercaya mampu membantu pendidikan yang ada di Ngawi khususnya di sekolah tempat penugasan masing – masing. Lokasi penempatan tugas ini sudah ditentukan langsung dari pusat Kemendikbud, pihak mahasiswa hanya perlu menghubungi pihak Dinas Pendidikan terkait perizinan.
Dari dua belas tim yang bertugas ini salah satunya, bertempat di Kecamatan Kedunggalar, tepatnya di SDN Bangunrejo Kidul 2. Sekolah penempatan ini terpilih menjadi Sekolah Penggerak tingkat Nasional angkatan 2 tahun 2022. Anggota dari tim tersebut terdiri dari tiga mahasiswa Universitas Negeri Surabaya dan dua mahasiswa Universitas Negeri Jember diantaranya, Hafids Haryonno, Bagus Danang Pambudi, Alvina Khoiriyah, Arta Ramdani, dan Asria Rahayu.
Kegiatan Kampus Mengajar 3 ini berlangsung selama hampir empat bulan. Selama penugasan di SDN Bangunrejo Kidul 2, tim memfokuskan peningkatan literasi dan numerasi siswa.
Subjek sasaran yang dipilih dari kelas tinggi terlebih dahulu baru kemudian ditingkat kelas renda. Mereka diberi pengertian dan penjelasan makna dari literasi dan bentuk literasi serta numerasi sekaligus pengaplikasiannya dalam kegiatan belajarnya.
Kegiatan ini dilaksanakan setiap satu minggu dua kali, dengan memanfaatkan aplikasi youtube untuk publikasi kegiatan serta media sosial. Kegiatan ini bernama “FUN TEAM ” (for understanding team) dimana kegiatan ini nanti bertujuan untuk memberikan strategi baru kepada siswa untuk suka membaca dan memahami isi bacaan dari buku ataupun media lain.
Selain membaca dan memahami, mereka juga akan diminta menulis ulang, menjelaskan kembali bacaan sesuai dengan apa yang mereka tangkap agar daya ingat, kreatif anak terasah tidak hanya dipenuhi dengan kecanduan game online setiap harinya.
Tim ini mampu mengajak dan mendorong semangat siswa dalam mewujudkan kegiatan ini. Awal memang perlu perjuangan dahulu, merayu dan memotivasi mereka. semakin hari rasa keinginan dari mereka timbul dengan sendirinya dan antusias untuk dapat mengembangkan diri mereka dan meningkatkan literasi dan numerasi.
Tidak hanya siswa yang bersemangat, tetapi dari pihak guru juga merasa terbantu dengan kegiatan kami karena mampu mengajak dan membimbing siswa secara face to face. Melalui cara ini juga mempu mengenal siswa dengan baik, dan mengakrabkan diri dengan mereka, berteman dan saling mendukung satu sama lain.
Penulis :
Hafids Haryonno | Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya