Setiap Kabupaten pastinya mempunya pusaka peninggalan dari jaman – jaman raja – raja, maupun adipati yang menguasai Kadipaten yang bersangkutan. Apalagi di wilayah timur yang terkenal merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Majaahit. Ngawi adalah salah satunya.
Di Ngawi, ada beberapa pusaka yang diyakini merupakan peninggalan dari kerajaan Majapahit yang merupakan pusaka turun – temurun saat adanya adipati – adipati yang menguasai wilayah Ngawi.
Pusaka – pusaka itu antara lain: Tombak Kyai Singkir, Tombak Kyai Songgolangit, Payung Tunggul Warono dan Tunggul Wulung, yang tersimpan rapi di ruang penyimpanan pusaka Kabupaten, persisnya di belakang Pendopo Wedya Graha , Ngawi.
Setiap tahun pusaka – pusaka ini dijamas atau dicuci oleh orang – orang yang berkompeten atau diberikan mandat sebagai sesepuh Agung kabupaten Ngawi dan setiap lima tahun pusaka – pusaka ini dikirab dengan beberapa ornamen seperti prajurit, kereta kuda, dan iring – iringan lengkap lainnya.
Tahun ini, Ngawi melaksakanan Kirab Pusaka Agung yang diselenggarakan pada hari ini (3 September 2014) setelah kemarin dilakukan boyong pusaka. Menurut informasi, boyong pusaka kemarin dari daerah Ngawi Purba menuju Pendopo Wedya Graha.
Tentunya kita harus melestarikan budaya ini untuk diketahui sebagai sejarah bagi para muda, dan seluruh warga Ngawi khususnya, dan tentunya dunia pada umumnya.