Kepala Kantor Pertanahan BPN Jatim Lampri di Surabaya, Rabu, mengatakan tujuan diselenggarakannya penandatanganan grand design tersebut merupakan rencana atau rancangan yang menjadi panduan kepala kantor pertanahan agar jajarannya membuat time line untuk mengoptimalkan kinerja.
“Kegiatan ini dilakukan agar seluruh bidang tanah di Jatim terdaftar maksimal pada tahun 2026,” katanya di sela kegiatan penandatanganan grand design kabupaten lengkap di Aula Reforma Agraria Kanwil BPN Provinsi Jawa Timur yang dihadiri oleh kepala bidang, pejabat fungsional madya, para kepala kantor pertanahan dan para kepala seksi se-Jawa Timur.
Ia mengemukakan, selama dirinya menjabat sebagai kepala kantor pertanahan Lampung, Bojonegoro dan Surabaya 2 telah membuat desain yang akan menjadi panduan dalam menjalankan tugas.
“Sehingga, apa yang dicapai dapat dibandingkan dengan apa yang telah menjadi komitmen para pejabat kantor pertanahan di masing-masing kabupaten dan kota,” katanya.
Ia mengatakan, sesuai dengan hasil evaluasi capaian sebagian besar kantor pertanahan di Jatim masih belum signifikan.
“Untuk capaian beberapa kabupaten yang masih ketinggalan tolong dikejar, apabila ada kendala dan tidak bisa dikerjakan cepat agar laporkan sehingga kekurangan dapat terkejar,” tuturnya.
Ia menjelaskan, dirinya akan bersifat objektif yakni apabila jajaran bekerja dengan baik maka apresiasi atau penghargaan juga akan diberikan.
“Saya senang kepala kantor pertanahan di kabupaten kota yang memiliki inisiasi, kreatif dan memiliki kemampuan kerja tim baik di kantor pertanahan maupun di kanwil,” ujarnya.