Pemerintah Kabupaten Ngawi kembali akan mewujudkan sarana dan prasarana khususnya untuk masyarakat di tengah kota dengan bertujuan agar mampu mengangkat tradisi masyarakat di era globalisasi.
Datangnya era globalisasi seakan membenamkan tradisi, era modernisasi membuat masyarakat tenggelam dalam gemerlapnya budaya – budaya asing / globalisasi. Ancaman ini yang membawa Pemkab Ngawi harus mencari solusi terbaik untuk melestarikan tradisi – tradisi dan budaya lokal yang ada di Ngawi, salah satunya adalah dengan membangun panggung kesenian di sisi kiri alun – alun merdeka Ngawi dengan menggunakan dana apbd senilai 300jt rupiah bekerjasama dengan salah satu perbankan di Ngawi. Dana ratusan juta rupiah ini adalah untuk membangun panggung terbuka dan balai budaya di areal pendopo ngawi.
Siswanto ,selaku Sekda kabupaten Ngawi menyampaikan harapan besar atas terciptanya ini.
“Ide spektakuler dari pak bupati, kita coba terjermahkan. Keinginan Bupati menyampaikan bahwa budaya dan seni di ngawi bisa ditampilkan secara rutin. Maka diperlukan tempat terbuka dan tertutup. Tempat terbukanya di alun – alun, dan tertutupnya di areal pendopo”, terang Siswanto.
Perkiraan pembangunan sarana ini akan selesai pada bulan Desember 2014 mendatang. Pada Desember nanti masyarakat bisa memanfaatkan sarana ini untuk kegiatan yang tentunya spektakuler dan untuk melestarikan budaya Ngawi. Selain sarana dan prasarana ini akan dibangun juga sarana lain untuk mengembangkan dan memberikan fasilitas untuk masyarakat ngawi. (cse)