Artikel Pemenang Lomba Menulis Esai dalam rangka Sumpah Pemuda kategori SMP/Sederajat
Judul Esai : Pemuda Masa Kini
Penulis : Risma Ridhani
Asal Sekolah : MTs Negeri 1 Paron, Ngawi
Ilustrasi Gambar : Sumpah Pemuda adakah dalam jiwa pemuda Indonesia.(Google)
Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh karakter yang dimiliki bangsa itu sendiri. Begitu pula dengan eksistensinya suatu bangsa. Bangsa akan memiliki martabat yang tinggi apabila karakter yang dimiliki bangsa tersebut juga tinggi. Apalagi sekarang ini kita berjalan dalam era globalisasi. Seiring berjalannya waktu, globalisasi semakin dengan mudah masuk dan berkembang di Negara kita, Negara Indonesia.
Membahas globalisasi, memang bukan suatu hal yang baru lagi. Globalisasi merupakan suatu dinamika yang paling luar biasa dan membawa pengaruh besar dalam penataan nilai bangsa-bangsa, terutama bangsa Indonesia. Hal ini adalah suatu ancaman yang hebat dan berpotensi menggulung tradisi bangsa Indonesia dan siap menggantinya menjadi budaya yang popular yang berasal dari barat.
Dalam era globalisasi ini, dimana informasi bias datang dan menghampiri dari sudut mana saja. Hal ini membuat para remaja khususnya dapat dengan mudah menerima informasi tersebut tanpa menyaring dan memikirkan benar atau tidaknya, dan palsu atau aslinya informasi tersebut. Disaat seperti inilah karakter suatu bangsa dibutuhkan. Karena jika karakter bangsa kita kuat, kita tidak akan dengan mudah terlindas oleh derasnya arus globalisasi. Namun sebaliknya, apabila karakter bangsa kita lemah, pasti kita dapat dengan mudah sekali terlindas oleh derasnya arus globalisasi.
Dalam era globalisasi ini, kita diharapkan dapat membentengi para generasi muda dari ketidakterbatasan informasi yang muncul dari dunia luar manapun. Lantas, bagaimana cara supaya kita dapat membentengi para generasi muda tersebut?
Pembentukan karakter adalah cara supaya kita dapat membentengi para generasi muda dari ancaman adanya globalisasi. Pembentukan karakter memang tidak mudah, tetpi harus dilakukan demi bangsa kita. Apalagi generasi muda adalah pondasi kemajuan bangsa. Generasi muda adalah komponen utama dalam membentuk bangsa menjadi bangsa yang bermartabat tinggi dan disegani oleh bangsa-bangsa lainnya. Jangan biarkan karakter generasi muda hilang. Mari kita mulai pembentukan karakter menjadi lebih baik dan bermutu.
Akhir-akhir ini, bangsa kita dianggap lemah. Karena banyaknya kasus yang ada di Indonesia, seperti banyaknya kasus koruptor, sumber daya alamnya yang tidak terolah, krisis ekonomi, suap-menyuap, dan sering terjadi kecek-cokan antar etnis. Mereka yang sebenarnya penduduk asli dari Indonesia, tidak mau mengakui bahwa dirinya adalah seorang WNI. Ia malu atas bangsanya yang dianggap lemah.
Oleh karena itu, pendidikan dan pembentukan karakter di Indonesia, perlu ditingkatkan lagi. Baik dari pendidikan formal, informal, maupun pendidikan nonformal.
Mari kita tumbuh kembangkan karakter generasi muda bangsa kita, supaya bangsa kita tidak dipandang sebelah mata oleh orang lain. Supaya bangsa kita memiliki martabat yang tinggi dan eksistensi yang tinggi pula.
Perlu diketahui, bahwa pengertian pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak, dan optimis, namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Kerena ini, pemuda memiliki aspirasi yang berbeda dengan aspirasi masyarakat yang ada disekitarnya secara umum.
Berbeda dengan remaja, pengertian remaja adalah proses dimana terjadi perubahan fisik maupun mental dari anak-anak menuju awal dewasa yang dimulai dari usia 10-12 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun. Pada tahap ini, remaja cenderung memiliki jalan fikiran yang masih labil. Karena inilah, remaja dengan gampangnya terpengaruh oleh lingkungan dan orang-orang disekitarnya. Remaja lebih meniru sifat dan perilaku yang dilakukan oleh orang-orang disekitarnya apalagi orang-orang yang berada didekatnya, entah itu membawa pengaruh negative ataupun pengaruh positif.
Pada masa “kekinian” saat ini, remaja lebih kesifat remaja gaul. Tapi, remaja yang gaul dapat kita uraikan menjadi dua, yaitu : remaja gaul yang merusak dirinya (negative) dan remaja gaul yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain (positif).
Sebelumnnya, apa sih yang disebut-sebut dengan gaul selama ini? Membahas mengenai kata gaul, ada banyak versi yang berpandapat. Ada yang bilang gaul itu banyak teman dan banyak wawasan. Sebenarnya, hal itu tergantung pada diri kita. Banyak teman, tetapi teman tersebut membawa pengaruh negative bagi kita. Lalu buat apa banyak teman kalau hanya berpengaruh negative? Berbeda dengan teman yang membawa pengaruh positif bagi kita. Pasti akan terasa nyaman dalam berteman. Ketahuilah, “LEBIH BAIK PUNYA SEDIKIT TEMAN YANG BAIK, DARIPADA PUNYA BANYAK TEMAN YANG BURUK”.
Ada juga yang bilang, gaul itu mengikuti perkembangan zaman. Remaja bisa dikatakan gaul apabila ia selalu mengikuti perkambangan zaman.
Dalam Islam, gaul berarti berprinsip. Bagaimana cara mencari prinsip tersebut? Dekati dan akrabi Al-Qur’an. Pramuka saja memiliki prinsip “Satyaku ku dharmakan, dharmaku ku baktikan”. Masa’ kita yang Muslim tidak berprinsip? Apa prinsip kita sebagai Muslim? “HIDUP MULIA ATAU MATI SYAHID”.
Sesungguhnya, remaja bisa dikatakan gaul apabila memiliki:
-
Akidah yang bersih. Allah SWT. berfirman dalam surah Al-An’am ayat 162, yang artinya:”Katakanlah, sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”. “BERSIHKAN AKIDAH, JANGAN HANYA MEMBERSIHKAN WAJAH BERJERAWAT”
- Ibadah yang benar.
- Akhlak yang baik.
- Intelek dalam berfikir.
- Berjuang melawan hawa nafsu, dan
- Bermanfaat bagi orang lain. “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”
Remaja gaul yang merusak dirinya sendiri adalah remaja yang menyia-nyiakan masa remajanya. Waktunya hanya ia gunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat dan cenderung ke hal-hal maksiat. Seperti inilah karakter generasi muda yang salah. Ini membuat bangsa bermartabat rendah. Mayoritas remaja telah melakukan hal-hal yang tidak diharapkan. Seperti pacaran. Padahal sudah jelas, Allah berfirman dalam surah Al-Isra’ ayat 32, yang artinya “ Dan janganlah kamu mendekati zina, itu sungguh suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk”.
Ada banyak contoh lain remaja gaul yang merusak dirinya. Seperti rokok, narkoba, balap liar, dll. Karakter seperti inilah yang membuat martabat suatu bangsa jatuh.
Ini sangat berbeda dengan remaja gaul yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain. Ia senantiasa berusaha menjauhi perbuatan maksiat. Pandai memilih teman yang baik, suka mencari kesibukan disamping waktu luangnya, dan ia berusaha menjaga sikap dan perilaku baiknya. Remaja atau pemuda yang seperti inilah yang sangat diharapkan oleh bangsa dan negara kita.
Secara bahasa karakter berasal dari bahasa Yunani “karasso” yang berarti cetak biru, format dasar, atau sidik seperti dalam sidik jari.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.
Menurut Ditjen Mendikdasmen-Kementrian Pendidikan Nasional, karakter adalah cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan bekerja samabaik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Pendidikan karakter adalah serangkaian usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana sehingga memunculkan kesadaran dalam diri individu untuk mengembangakan segala potensi manusia sehingga memiliki kekuatan spiritual, kecerdasan, dan akhlak mulia menuju kedewasaan dan kesepurnaan sebagai bekal yang diperlukan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pentingnya pendidikan karakter bagi remaja adalah kita bisa membentuk dan memperbaiki karakter remaja menjadi lebih baik dan lebih bermutu demi kualitas bangsa dan Negara. Pendidikan karakter bisa dibentuk melalui pendidikan formal, pendidikan informal, dan pendidikan nonformal.
Peran orang tua dalam pendidikan karakter sangat dibutuhkan oleh remaja. Orang tua sebagai pendukung remaja dalam proses pembentukan karakter. Nilai-nilai karakter yang bisa dibentuk adalah:
- Akhlak yang mulia
- Pemakaian teknologi tidak sembarangan
- Selalu menjaga kearifan
- Memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin
- Bisa mengerjakan pekerjaan tanpa bergantung kepada orang lain
- Dan masih banyak lagi.
Globalisasi adalah proses masuknya budaya barat ke dalam negeri yang dapat membawa pengaruh positif maupun negative bagi penerimanya. Sebenarnya, pengaruh ini tergantung pada si penerima globalisasi.
Dampak- dampak globalisasi:
-
Sesuatu yang dekat bisa menjadi jauh, dan sesuatu yang jauh bisa menjadi dekat. Misalnya handphone, dengan menggunakan handphone, kita bisa berkomunikasi dengan orang lain walaupun ia berada di luar negeri.
- Penggunaan teknologi yang salah.
- Manusia menjadi lupa apa itu arti dari sebuah kehidupan.
- Manusia lebih mementingkan diri sendiri daripada mementingkan kepentingan bersama.
- Dengan adanya globalisasi, manusia menjadi malas berfikir dan lebih mengandalkan adanya internet.
Dari uraian yang disebutkan diatas, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara remaja, karakter, dan globalisasi adalah karakter seorang remaja dipengaruhi oleh perkembangan arus globalisasi. Untuk membatasi karakter tersebut diperlukan adanya pembentukan karakter yang tepat. Karena semakin pesatnya arus globalisasi, pembentukan karakter harus dilakukan dengan sungguh-sungguh supaya tercipta pemuda yang diharapkan oleh bangsa dan Negara. Dan tercapainya cita-cita bangsa, yaitu menjadi suatu bangsa yang memiliki martabat tinggi dan eksistensi yang tinggi serta disegani oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Pesan saya kepada pemuda Indonesia, mari kita junjung Negara kita. Negara yang kita banggakan. Berusaha dan lakukanlah apa yang terbaik, tapi jangan merasa menjadi yang terbaik. Pemuda Indonesia akan jauh lebih baik jika berkarakter yang baik pula.
[quote]
DO THE BEST, BUT DON’T FEEL THE BEST, BE SURE THAT THE ALL YOU CAN GET
“Allah tidak pernah merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang merubahnya”(Surah Ar-Ra’du:11)
[/quote]