Beberapa wilayah di kabupaten Pacitan dilanda banjir dan longsor sejak Senin (27/11/2017). Sedikitnya ada beberapa desa di 4 kecamatan di Kabupaten Pacitan mengalami banjir dengan ketinggian beragam.
Terkait dengan kondisi hujan dan gelombang tinggi yang masih terjadi, Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur telah melakukan upaya – upaya penanganan dengan mengirimkan peralatan dan logistik untuk warga Pacitan berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten terdekat.
Seperti informasi yang disampaikan oleh Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana (PB) BPBD Jatim, bantuan yang dikirim antara lain selimut, makanan siap saji, Genset, Alat Komunikasi, Family Kit, Perahu Karet dari Nganjuk, Ngawi, Madiun, Magetan, dan Ponorogo. Selain itu, bantuan uang santunan untuk korban bencana.
Pusdalops PB BPBD Jatim dalam keterangannya menyebutkan bahwa jalur menuju Pacitan saat ini yang terputus antara lain :
- Ponorogo – Pacitan terputus di Slahung kondisinya longsor
- Ponorogo – Ngadirojo (Wonogiri) – Pacitan kondisinya banjir
- Ponorogo – Ngrayun – Tulakan – JLS kondisi longsor di desa Ngadirojo
- Ponorogo – Gemaharjo (Pacitan) kondisi longsor.
- Pacitan Arjosari – Wonogiri, Purwantoro (jateng) putus jembatan di Kecamatan Nawangan.
Seluruh bantuan beserta tim BPBD Provinsi dan BPBD Kab/Kota terdekat telah bergerak dalam penanganan bencana di Pacitan. Kendala akses dari dan ke Pacitan putus, beberapa tim dialihkan ke Ponorogo yang juga mengalami banjir untuk membantu evakuasi penduduk.
Tercatat dampak Banjir Ponorogo berada di Kelurahan Paju dan kel. Pinggir Sari kecamatan Ponorogo. Pengungsian di Masjid Agung Ponorogo dg jumlah pengungsi 22 Kepala Keluarga, 80 jiwa. Bantuan personil dari Aksi Cepat Tanggap sebanyak 50 personil, 4 perahu karet, dan alat evakuasi.
Hari ini, Rabu (29/11/2017) upaya normalisasi jalur ke Pacitan sedang diusahakan oleh Unit Pelaksana Teknis Binamarga Provinsi membuka akses yang terkena longsor. Untuk saat ini komunikasi terputus dengan personil di Pacitan, dikarenakan di lokasi dilakukan pemadaman listrik. Lokasi pengungsian sementara ada di GOR Pacitan dan Masjid Sinorboyo, seperti yang disampaikan Pusdalops PB BPBD Jatim dalam keterangan persnya.
Cuaca ekstrem tersebut dikenal dengan Siklon Tropis Cempaka yang telah menyebabkan bencana banjir, longsor dan puting beliung. Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyampaikan peringatan dini adanya Siklon Tropis Cempaka yang berada di perairan sekitar 32 km sebelah selatan-tenggara Pacitan, Jawa Timur. Kekuatan siklon 65 km per jam pada Selasa (28/11/2017). Dampak dari siklon tropis Cempaka adalah cuaca ekstrem seperti hujan deras, angina kencang, dan gelombang tinggi di Jawa dan Bali.
Sebagian Jawa Timur Dilanda Siklon Tropis Cempaka. Hingga saat ini tercatat di Pusdalops BPBD Jatim, bencana akibat Siklon Trois Cempaka adalah Pacitan, Sidoarjo, dan Ponorogo. Sementara itu kemunculan Siklon Tropis Cempaka ini menyebabkan perubahan pola cuaca di sekitar lintasannya. Hujan lebat ini telah terjadi di wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Selain Pacitan, Sidoarjo, dan Ponorogo, beberapa daerah lain juga terkena dampak cuaca ini, seperti Wonogiri, beberapa kabupaten di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, serta potensi Angin Kencang hingga 30 knot di Wilayah Kepulauan Mentawai, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung. Potensi gelombang Tinggi 2.5 – 6 meter juga terjadi di Perairan Selatan Jawa Timur, Laut Jawa Bagian Timur, Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Banten hingga Jawa Barat, Samudera Hindia Barat Bengkulu hingga Selatan Jawa Tengah. (kn/cse)