Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah mengatakan lomba lari Selomangleng Run ini baru digelar pertama kali. Namun antusias peserta sungguh luar biasa, banyak juga peserta dari luar kota.
“Senang sekali masih dalam suasana Hari Jadi ke-1145 Kota Kediri sekaligus HUT ke-78 Bhayangkara Polri kita manfaatkan dengan lari bareng. Selain mengajak sehat jasmani acara ini juga sebagai sarana runners mengenal lebih dekat pesona yang dimiliki Kota Kediri,” katanya di Kediri, Minggu.
Ia juga menjelaskan sesuai dengan namanya Selomangleng Run, event ini juga menyajikan kekayaan Kota Kediri.
Lintasan yang dilalui para pelari menyajikan peninggalan sejarah sentra industri batik tenun, beberapa lokasi kuliner khas Kota Kediri dan tak luput pemandangan alam yang masih asri.
“Teman-teman nanti bisa lari sambil menjelajahi pemandangan heritage. Dengan rute berlari yang menantang dan penuh keindahan,” kata dia.
Pj Wali Kota Kediri juga menambahkan pelari juga akan mencatatkan sejarah dengan berlari di atas jembatan tertua se-Indonesia, yakni jembatan lama yang telah berusia 155 tahun.
Setelah finish, kata dia, pelari bisa mengeksplorasi kejayaan Kerajaan Kediri di Museum Airlangga yang masih di kawasan Selomangleng.
“Tak kalah penting jangan lupa sebelum pulang sempatkan mencicipi kuliner khas Kota Kediri. Seperti nasi goreng arang, Soto Kediri, tahu takwa dan pecel tumpang. Selamat berlari nikmati tiap langkahnya sambil menikmati udara pagi,” kata dia.
Zanariah memberangkatkan peserta Selomangleng Run pada race categories 6 kilometer di kawasan Gua Selomangleng Kediri. Selain 6 kilometer ada pula race categories 10 kilometer dan 21 kilometer.
Selomangleng Run ini menyajikan rute dengan mengeksplorasi keindahan Kota Kediri. Para peserta juga dapat menikmati hiburan di beberapa titik yang telah disediakan.
Untuk kategori yang diperlombakan adalah umum nasional (Khusus WNI) dan master nasional (Khusus WNI).
Sedangkan kategori khusus pelajar ada di jarak 10 kilometer dan hanya untuk pelajar Kota Kediri melalui pendaftaran kolektif via sekolah. Jumlah peserta mencapai ribuan orang dari berbagai daerah di Indonesia.