Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim bekerjasama dengan BNK Ngawi menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama 35 siswa SMAN 1 Ngawi. FGD ini dipandu oleh dua penyuluh dari BNNP Jatim, Arum Palupi SKM dan Nurhani, AMK.
Dalam FGD Fenomena Penyalahgunaan Narkoba seperti yang dilansir HaloPolisi, “FGD ini membahas mengenai fenomena penyalahgunaan Narkoba di lingkungan pelajar,” kata Arum , Sabtu (5/9/2015).
Dalam FGD ini, para siswa diajak mengungkapkan seluruh pengetahuan dan permasalahan terkait Narkoba yang sudah sangat dekat dengan para remaja. “Para remaja ini sangat rentan menjadi korban penyalahgunaan Narkoba seperti pil koplo,” tambah Nurhani.
Dalam FGD ini pula para siswa juga diajak menyusun kegiatan sekolah yang berkaitan dengan pencegahan agar penyalahgunaan Narkoba dapat ditekan, minimal di lingkungan SMAN 1 Ngawi.
Selain FGD, BNNP Jatim juga melakukan tes urine kepada 35 siswa SMAN 1 Ngawi yang dipilih secara acak dan atas rekomendasi para guru.
“Hasilnya, seluruh peserta dinyatakan negatif,” pungkas Arum Palupi.
Sekadar mengingatkan, data BNN tahun 2011 menunjukkan sebanyak 2,2 persen masyarakat Indonesia merupakan korban peredaran gelap Narkoba. Di samping itu, tercatat sebanyak 4,2 juta warga Indonesia merupakan pecandu Narkoba.
Dari jumlah itu, sekira 1,2 juta pecandu itu harus cepat mendapatkan rehabilitasi secara total, mulai dari kesehatannya hingga kecanduannya. Data BNN juga menyebut, tahun 2015 diprediksi angka prevalensi pengguna Narkoba mencapai 5,1 juta orang. Selain itu, sebanyak 53% penduduk Indonesia berusia 30 tahun terjerat kasus Narkoba.