NGAWI — Divisi Sosialisasi dan Pendidilan Pemilih (Sodiklih) Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim), Gogot Baskoro mengisi Focus Group Discussion (FGD) di Ruang Media Center KPU Kabupaten Ngawi Jl. Untung Suropati 48 Ngawi.
FGD yang digelar dua hari sejak Senin (24/08/2020) tersebut diikuti oleh 10 perwakilan KPU kabupaten/kota yang melaksanakan Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang.
Dalam keterangannya, Gogot Baskoro menyampaikan bahwa pelaksanaan Pilkada di era pandemi jauh lebih berat tantangannya dibandingkan dengan pemilu tahun-tahun sebelumnya. Selain kondisi terkait kesehatan, juga target partisipasi pemilih.
“Penyelenggara dituntut mampu mendongkrak partisipasi pemilih, juga lancar dalam melakukan tahapan-tahapan pilkada,” ujarnya.
Sementara itu Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan SDM KPU Ngawi, Sudarsono menjelaskan bahwa ada beberapa tahapan sosialisasi yang mengalami perubahan, terutama yang sifatnya pengumpulan massa.
“Untuk KPU Ngawi sendiri akan melakukan sosialisasi melalui PPS di tingkat desa dengan cara berkeliling di wilayah PPS tersebut memakai sound system,” ujarnya.
Lebih lanjut Sudarsono memilih cara-cara yang menghindari sosialisasi yang sifatnya mengundang atau mengumpulkan massa, meskipun diizinkan oleh KPU Provinsi.
“KPU Propinsi Jatim mengizinkan sosialisasi yang sifatnya pengumpulan massa dengan beberapa persyaratan protokol kesehatan, tapi pada praktiknya akan sulit dilakukan,” pungkas Sudarsono.
Sebagaimana disampaikan KPU Ngawi melalui laman resminya, bahwa FGD ini dilaksanakan dalam upaya memaksimalkan peran kehumasan terutama di masa pandemi. Diikuti oleh Divisi Sodiklih KPU Trenggalek, Kediri, Banyuwangi, Sidoarjo, Mojokerto, Ngawi, Tuban, lamongan, Gresik, dan Surabaya. (cse)