Perempuan yang satu ini patut di acungi jempol atas prestasinya dipanggung perpolitikan daerah. Samini memasuki usianya ke 70 tahun namun masih lekat dengan wakil rakyat yang dia sandang. Untuk periode 2014-2019 dia dilantik kembali menjadi anggota DPRD Kabupaten Ngawi dari Partai Golkar yang ke-6 kalinya.
Samini dengan segala kesederhanaanya sudah mulai terjun di politik sejak 1987 dari kendaraan partai bergambar pohon beringin tersebut. Bahkan sesuai catatan dia satu-satunya sebagai anggota legislative tingkat kabupaten yang mampu bertahan dari era orde baru hingga era transparansi seperti sekarang ini.
Kiat sukses Samini dalam menorehkan sejarah paling lama sebagai anggota DPRD Kabupaten Ngawi bukan tanpa alasan. Sederet kisah berhasil ditulis media dari penuturan politikus kawakan ini bukan sekedar pencitraan atas dirinya atau sekedar mencari sensasi tanpa kelas.
Saat ditemui media dirumahnya di Ngrambe, Ngawi, Samini menjelaskan selama ini dirinya tidak terlalu peduli dengan hiruk pikuknya dunia politik yang justru akan menyeret disharmoni internal partainya sendiri.
Sebagai salah satu kader Partai Golkar yang terkenal loyalis tersebut Samini mengaku lebih melihat ke masyarakat langsung daripada merebutkan status di tubuh partainya.
“Kalau selama dalam partai itu tertanam loyalis mengapa harus takut salah dengan partai kita, yang terpenting bagi kita ini mengerti apa yang terjadi disekitar kita, apakah itu ya masyarakat dengan segala dinamikanya dan bermuara pada masyarakat itu sendiri yang mampu memahami keberadaan kita,” terang Samini.
Sebagai anggota wakil rakyat dua zaman tersebut Samini lebih mengedepankan kepentingan masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan.
Sampai usianya yang sudah senja ini selain beraktivitas di kantor kedewanan, Samini dalam kesehariannya terlihat begitu dekat dengan puluhan anak asuhnya yang dibina dalam sebuah Yayasan Lembaga Pendidikan Pamardi Siwi (YLPPS) terdiri SMP dan SMK di Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi.
Diterangkan sejak tahun 1960 dirinya sudah membina anak asuh yang diambil dari anggota masyarakat yang pas-pasan. Bahkan salah satu anak asuhnya sekarang kupas Samini ada yang duduk sebagai dosen di UNESA Surabaya.
Lebih lanjut, dalam meniti karier sebagai wakil rakyat sejak awal tertanam pada konsep kebersamaan bukan diatas personal politik sesuai garis partainya.
Dijabarkan Samini, salah satu masalah utama yang dihadapi masyarakat secara umum saat ini adalah memudarnya wawasan kebangsaan dan rasa bangga sebagai bangsa atau rasa nasionalisme.
Tergerusnya rasa nasionalisme suatu masyarakat terhadap Negara dapat disebabkan oleh hal-hal yang bersifat internal maupun eksternal. Bersifat internal, manakalah rasa kebersamaan antara sesama anggota masyarakat mulai berkurang, seperti memelihara persamaan dalam perbedaan dan memelihara perbedaan dalam persamaan.
Kalau yang bersifat eksternal dapat diidentifikasi dalam bentuk rong-rongan dan gangguan dari berbagai pihak yang bersifat pragmatis, historis, yang bertujuan untuk memecah makna pluralisme yang sebenarnya.
“Realitanya utamakan dalam kesantunan berpolitik yang mengarah kepentingan masyarakat itu saja,” kata Samini.
Diakhir penjelasanya, dirinya berhasil menuntaskan sebagai anggota DPRD Kabupaten Ngawi dari periode sebelumnya 2009-2014 dengan baik.
Dari hasil Pileg yang digelar 9 April 2014 lalu memuluskan kembali untuk menorehkan namanya sebagai wakil rakyat dari Dapil V (Jogorogo, Ngrambe, Sine).
Disinggung sedikit mengenai cara menjaga kesehatan yang terus terlihat berenergi meski usianya telah senja, Samini hanya menjawab dengan singkat tidak lepas dari jamu tradisional yang dia konsumsi setiap waktu.
“Kalau ditanya bagaimana menjaga kondisi badan agar tetap sehat ya cuma jamu jawa itu, namun yang paling penting agar kita hidup dengan sehat berpikirlah segala sesuatu itu dengan positif,” pungkasnya.
|Siaga Indonesia